Sekitar akhir tahun lalu, saya sedang menulusuri dunia maya seperti biasanya, sampai saya menemukan sebuah kelas dari Yale University yang tersedia di Coursera. Nama kelasnya adalah "The Science of Well-Being". Pada dasarnya, kelasnya adalah tentang belajar bagaimana kebahagiaan itu bisa diatur. Ada ilmu tentang kebahagiaan. Saya tentunya jadi penasaran dan langsung mendaftar untuk kelas tersebut.
Saya suka dengan cara dari Laurie Santos, pengajar untuk kelas ini, membawakan materi. Dia menjelaskn dengan cara simbolik dan juga metafor, sehingga kita bisa lebih mengerti dengan mudah. Salah satu contohnya adalah dia menggunakan gambar ilusi optik, dimana dia akan bertanya mana garis yg lebih panjang, padahal keduanya memiliki panjang yang sama.
Di kelas ini juga salah satu yang pelajari adalah bagaimana kita sering tertipu dengan ekspetasi awal. Padahal, ternyata ada penelitian yang membuktikan bahwa semua itu adalah ilusi di pikiran kita. Contoh kasusnya adalah salah satu yang diteliti tentang ujian.
Sebelum ujian, para siswa ditanya, menurut mereka, bagaimana perasaan mereka kalau mengetahui hasil ujian tidak sesuai dengan ekspetasi mereka? Para siswa diminta memilih angka 1-10, untuk menggambarkan prediksi mereka untuk perasaan kebahagiaan saat mendapat nilai yang tidak sesuai. 10 adalah angka tertinggi, yang berarti sangat bahagia. Rata-rata murid menjawab di angka rendah, menunjukkan bahwa mereka merasa mereka akan kecewa kalau hasil ujian mereka tidak sesuai ekspetasi.
Setelah ujian berakhir dan nilai dibagikan, survey kembali dijalankan untuk mengetahui tingkat kebahagiaan para siswa. Ternyata mereka memilih angka yang tergolong cukup, di antara 6-8. Mendapatkan nilai di luar ekspetasi tidak berpengaruh sedemikian besarnya kepada tingkat kebahagiaan mereka.
Melihat hal tersebut saya jadi semakin percaya, bahwa kebahagiaan adalah pilihan.
Happiness is a choice, so always choose to be happy.
Seringkali kita merasa tidak bahagia hanya karena sebuah prediksi atau kekhawatiran. Kita takut akan suatu hal yang belum terjadi, lalu akhirnya hal tersebut malah mencuri kebahagiaan di dalam diri kita.
Saya sendiri merasakan hal yang sama, yang lucunya baru saya sadari saat saya menceritakan keresahan saya kepada teman saya. Ini juga adalah hal penting lainnya. Pentingnya memiliki lingkungan yang mendukung perkembangan diri kita menjadi lebih baik lagi. Mungkin tanpa sadar kita selama ini terjebak dalam circle yang malah membuat kita semakin stagnan atau tidak berani bergerak.
Zona nyaman ada bukan tanpa sebab. Kepastian adalah suatu hal yang menyenangkan dan menenangkan. Saya sendiri secara jujur pernah terjebak di zona nyaman, yang tentunya belum tentu adalah zona aman. Tolong dibedakan, ya, karena nyaman belum tentu aman.
Zona aman sebenarnya lebih ke game, sih. Tapi mari kita tidak melenceng malah membahas game meski saya sebenarnya jadi pengin bahas juga karena baru selesai menonton film yang ada hubungan sedikit dengan game tentang zona aman.
Kemudian, pertanyaan selanjutnya, apa bedanya zona nyaman dan zona aman?
Bagaimana membedakan lingkungan yang tepat dan tidak tepat?
Pertanyaan yang sulit saya jawab karena saya sendiri merasa sering terjebak di lingkungan yang tidak sehat, hahaha.
Jokes aside, yang tahu lingkungan yang terbaik untuk diri kita ya tidak lain tidak bukan adalah diri kita sendiri.
Kalau berteman dengan siapa saja yang seumur denganmu membawa kamu jadi lebih bahagia, ya tentu saja silakan. Kalau bertemu dengan orang yang sepemikiran denganmu menjadikan kamu lebih bersemangat, ya carilah yang sepimikiran. Kalau bergaul dengan orang yang memiliki minat dan bakat yang sama bikin kamu jadi merasa kece, ya sudah.
Yang bahaya adalah saat kamu tidak merasa sreg, tapi kamu tetap bertahan atas alasan yang bukan demi kebahagiaan kamu sendiri. Contohnya, ah, udahlah, tetap temenan saja sama dia soalnya dia gak ada teman yang lain.
Well, bukanlah tugasmu untuk memastikan setiap orang berbahagia. Roro Jonggrang saja tidak berbahagia saat ada lelaki yang mau membangun 1000 candi untuknya. 1000 candi lho, tajirnya bukan main, tapi tidak membuat bahagia, hehehe.
Pada akhirnya, bahagia itu pilihan kita sendiri. Dan kita perlu berani untuk memilih kebahagiaan itu.
Kadang tidak mudah, tapi ingatlah, terkadang yang membuat kita tidak berbahagia adalah ketakutan kita bahwa kita akan menjadi tidak berbahagia. Jadi, ya udah bahagia saja :D
Cheers,
Zis
0 Comments