#MauJugaDong Punya Pacar Humoris

couple-1838940_1920.jpg

Hai!

Kali ini saya mau coba lagi bikin rangkaian post seperti #ToBeTheHappyMe. Konsisten atau gak, kita lihat saja nanti. Yang penting dicoba dulu, kan? Hehe

Di #MauJugaDong saya akan membahas ke hal-hal yang sering dianggap sebagai keuntungan, kelebihan, kenikmatan, dan sebangsanya. Padahal, apa benar seperti itu?

Saya mengusahakan agar spesifik dalam menentukan topik supaya gak terlalu rancu atau melebar. Kalau belum maksimal, harap maklum, ya. Tinggalkan kritik dan saran juga akan selalu diterima dengan senang hati, kok! *wink

Sekarang langsung aja kita bahas soal keinginan yang muncul dalam hati soal punya pacar humoris.

Pernah gak sih, jalan sama teman yang kemudian cerita soal tingkah konyol pacarnya? Atau bahkan ngeliat secara langsung saat mereka sedang bercanda seolah dunia milik berdua? Atau mungkin, bisa aja sih, mereka malah bekerja sama buat ngerjain kamu.

Tentu saja hal ini bikin iri, apalagi saat pacarmu orangnya cenderung lempeng aja. Lebih ngenes lagi kalau pacar aja kamu gak punya. Pedih bener.



Terus terang, saya dulunya adalah orang yang menempatkan humoris di salah satu kriteria utama buat jadi pacar. Sering banget saya jadinya ilfeel sama gebetan karena nyadar dia garing. Padahal saya termasuk 'murah hati' kalau lagi kesengsem. Level toleransi saya akan sangat naik. Jadi kalau masih terasa garing juga, berarti itu parah banget.

Saya beranggapan bahwa kalau cowok gak bisa bikin saya ketawa itu gak guna. Hidup ini keras. Kenapa saya harus buang waktu sama cowok yang 'gak seru'?

Sampai akhirnya saya ketemu sama cowok-cowok yang bolehlah dibilang kadar kelucuannya ada di titik mengenaskan. Meski demikian mereka adalah orang yang bertanggung jawab, perhatian, bisa diandalkan, plus segudang kelebihan lainnya.

Setiap orang memang butuh humor atau hiburan dalam hidupnya. Tetap saja, itu bukanlah satu-satunya atau yang paling utama.

Buat apa punya pacar humoris kalau akhirnya pas mau diajak serius malah kabur? Kebanyakan cowok humoris masih berada di level main-main sehingga saat kamu mulai serius, akhirnya dia memilih melipir. Enggak cuma berlaku soal ngajak nikah ya, kadang mau jadi 'eksklusif' aja udah ketakutan.

Lalu, buat apa juga punya pacar humoris kalau gak sesuai situasi? Buat yang punya pasangan atau gebetan humoris, pernah gak sih ngerasa kalau mereka tuh gak nganggep serius omongan kita? Cenderung nyepelein hal yang kita lagi pusingin? Ya, kemungkinan besar mereka gak bermaksud begitu. Tapi, emangnya kita bisa berpikir jernih pas lagi kalut? Jadinya nanti malah berantem. Hmm..

Intinya adalah, gak perlu pusing kalau pasangan atau yang masih jadi calon pasangan kamu punya kadar humor yang menyedihkan. Apalagi zaman sekarang humor receh lagi hits banget. Contohnya aja yang kayak gini:

[caption id="attachment_2644" align="alignnone" width="1440"]hobbit cr: click image
[/caption]

See? #recehftw

Menurut saya, gak perlu khawatir kalau pasangan atau gebetan gak humoris. Yang paling penting adalah komunikasi bisa berjalan dengan lancar. Saya bisa nyaman ngobrol sama dia, begitu juga sebaliknya. Saya bisa menerima humor recehnya, dia juga begitu.

Lagipula, saya selalu percaya bahwa bahagia itu pilihan kita sendiri. Daripada cari cowok yang bisa bikin kamu ketawa, mendingan kamu berbahagia sendiri. Jangan ketawa sendiri juga sih, nanti kamu kelihatan ngenes banget *oke ini receh, maaf ya

Always choose to be happy, friends! Karena bahagia itu, memang selalu pilihan kita sendiri :)

 

Cheers!

Zelie <3

Post a Comment

2 Comments

  1. untung suami saya humoris. Tapi memang kalau udah suka harus terima apa adanya, ya :)

    ReplyDelete
  2. ah maafkan saya baru baca komentarnya. Betul. Memang yang penting sukanya dulu :) Terima kasih sudah mampir

    ReplyDelete