Book x Movie : Me Before You



Title: Me Before You



Director: Thea Sharrock



Script writer: Jojo Moyes



Based on novel "Me Before You" by Jojo Moyes



Cast: Sam Claflin, Emilia Clarke, Jenna Coleman, Matthew Lewis, Janet McTeer





Duration: 1h 50min



Genre: Drama, Romance



Rec. age to watch: above 15 y.o



Release: June 2016



Watched on 13 Sept. 2016, in-flight entertainment



Tomatometer: 58% | IMDB's rate: 7.5



Rate from book-admirer:








Untuk novel 'Me Before You', teman-teman saya tidak memiliki kata sepakat. Ada yang menyebutnya sangat bagus, ada juga yang menganggapnya terlalu lebay. Ada juga yang merasa biasa saja.

Tapi untuk filmnya, semua teman yang saya tanya sepakat memberi penilaian baik.

Jadi meski saya belum membaca bukunya, saya memutuskan untuk menonton filmnya. Walau saat trailer-nya beredar, saya tidak tertarik sama sekali untuk melihatnya. Saya menonton beberapa trailer yang dirilis sebelum saya menulis ini.

Trailer favorit saya bisa disimak di sini: https://www.youtube.com/watch?v=BUbCupJWFSE

Louisa Clark alias Lou tidak pernah menduga bahwa ia akan bekerja di kediaman keluarga Traynor. Keluarga yang terkenal kaya raya di kota tempat Lou tinggal. Selain gajinya yang baik, tempat tersebut dekat dengan rumahnya.

Lou sangat membutuhkan pekerjaan tersebut demi keluarganya. Ia juga sedang merencanakan liburan bersama Patrick, pacarnya selama tujuh tahun belakangan.

Sayangnya, pekerjaan yang seharusnya mudah saja dilakukan menjadi sebuah beban buat Lou. Tugas Lou adalah menemani Will, anak tunggal keluarga Traynor yang menderita paraplegia akibat cedera sumsum tulang belakang. Sayangnya Will bukanlah seorang yang senang ditemani.

Lou nyaris saja menyerah tapi Treena, saudaranya, memintanya untuk bertahan. Sampai akhirnya Lou marah pada Will karena tidak menghargai usahanya. Toh dia juga hanya bekerja, bukannya berbuat jahat pada Will.

Dari situ hubungan mereka mulai membaik. Sampai akhirnya Lou mengetahui rencana Will untuk mengakhiri hidupnya. Treena mengusulkan agar Lou mengajak Will melakukan hal-hal yang menarik. Yang membuatnya lebih menghargai hidup.

Dengan dukungan kedua orangtua Will dan juga Nathan, perawat pribadi Will, Lou pun mulai merancang berbagai kegiatan yang dia harapkan akan mengubah pandangan Will akan hidup. Yang Lou tidak sadari adalah, bukan hanya pandangan hidup Will yang akan berubah.

Much love, Zelie <3



 




Terus terang, saya berasa punya hate-love relationship sama Will. I sincerely hate him with all my heart but at the same time, he's super charming! *take a deep breath

Saya bisa merasakan keputusasaan yang dirasakan. Kesedihannya. Tapi saya tidak bisa menoleransi keegoisannya. Memutuskan untuk mengakhiri hidup adalah sebuah keegoisan tingkat tinggi. Titik.

I salute Lou's father, who encourage her for he believed that Lou has done the best.

Scene favorit saya dalam film ini adalah saat pemberian kado ulangtahun untuk Lou. Saat orangtua Lou mengatakan bahwa sang kakek menonton acara TV tentang membuat kado sendiri. Duh, bikin saya berkaca-kaca. Padahal cuma adegan sekian detik.

Selesai menonton film ini, saya bersyukur saya tidak membaca bukunya. Saya tidak yakin sanggup menghadapi drama setebal ratusan halaman ini.

Meski demikian, saya rasa suatu saat nanti saya akan membaca bukunya. Tapi mungkin saya harus menyiapkan hati saya baik-baik.

"I know we can do this. I know it's not how you would have chosen it, but I know I can make you happy. And all I can say in that you make me... you make me into someone I couldn't even imagine. You make me happy, even when you're awful, I would rather be with you - even the you that you seem to think is diminished - than with anyone else in the world."

Post a Comment

0 Comments