Hai!
Masih dalam rangkaian perayaan ulang tahun BBI yang kelima, sekarang saya akan menuliskan surat terbuka untuk pengarang kesukaan saya. Sebenarnya saya punya beberapa pengarang favorit, tapi kali ini saya akan menulis surat untuk dua wanita yang memiliki kontribusi besar dalam kesukaan saya menulis dan membaca.
Pertama adalah Mira W., penulis yang bukunya ada di sebagian besar perpustakaan. Kedua, Clara Ng, penulis yang buku pertamanya saya baca di perpustakaan asrama.
Untuk Ibu Mira W,
saya senang sekali saya memiliki kesempatan untuk membaca buku-buku Ibu. Saya pernah membaca artikel yang menyatakan bahwa Ibu merasa tulisan Ibu bersifat dangkal, 'hanya' romansa biasa.
Saya sama sekali tidak setuju dengan pendapat tersebut.
Di zaman sekarang, banyak sekali penulis dengan cerita dangkal yang penjualannya top banget. Dan Ibu tentu saja tidak termasuk di antaranya.
Ibu memang banyak menyelipkan istilah kedokteran sesuai profesi yang Ibu tekuni selain penulis. Tapi itu tidak menjadikan novel Ibu hanya melulu tentang dokter dan teman-temannya.
Gimana sih caranya bisa kayak gitu? :|
Belum lagi ide cerita Ibu yang selalu beragam, tapi punya kesamaan yaitu wanita yang terkena masalah dalam kehidupan dan berhasil tetap tegar.
Kalau aku yang nulis, mungkin jadinya semua monoton dan sama aja. Kenapa Ibu bisa keren banget? T.T
Pengin banget sebenernya bilang kalau tulisanku sangat terpengaruh oleh cerita Ibu, tapi pasti banyak yang protes. Gak ada miripnya sama sekali, hiks!
Saya masih menanti novel-novel baru dari Ibu. Terus berdoa supaya Ibu sehat selalu dan bisa terus menghasilkan karya-karya yang menghibur para pembaca.
Semoga juga kelak saya bisa jadi penulis yang berprestasi dan terkenal kayak Ibu. Amin!
Untuk Clara Ng, motivator saya dalam menulis dan berpikir kreatif.
Terus terang saya bingung harus panggil apa. Mungkin saya panggil Kak Clara aja biar akrab XD
Pertama kali saya baca novel Kak Clara, saya langsung tahu kalau saya akan menyukai tulisan Kak Clara selanjutnya.
Saya pernah membuat Clara Ng Reading Challenge, tapi gak berhasil saya tuntaskan dengan baik. So sorry! :(
Setelah bertemu langsung dengan Kak Clara di jumpa pembaca Pintu Harmonika, saya semakin mantap menjadikan Kak Clara sebagai penulis favorit. Saya suka dengan cara pikir Kak Clara yang terlihat dari cara menjawab setiap pertanyaan. Apalagi salah satu teman yang selalu menganggap bacaan saya menye-menye pun akhirnya suka dengan tulisan Kak Clara. So much win, yeay!
Saat tahu kalau Kak Clara sebenarnya lebih tertarik menulis buku anak, saya makin kagum. Hal itu saya pahami saat menghadiri acara ASEAN Literature 2014. Saya suka banget denger penjelasan Kak Clara tentang sastra anak.
Penjelasan Kak Clara pada sore itu yang membuat saya pun menambahkan "menulis buku cerita anak" dalam to-do list saya.
Saya pengin banget bisa juga menulis buku yang bisa dibaca semua umur, dinikmati bukan karena 'sekadar' romance. Dan saya rasa saya perlu belajar banyak dari Kak Clara yang sudah menjajal berbagai macam genre tulisan.
Oh ya, curhat sekilas nih, waktu itu saya pernah mau mendaftar kelas menulis bersama Kak Clara tapi karena harganya lumayan mahal, terpaksa saya harus menabung dulu. Pas duitnya udah kekumpul, kelasnya udah gak ada lagi :(
Mungkin belum waktunya. Pasti akan ada waktunya, saya percaya.
Sebagai penutup, saya mengucapkan terima kasih kepada Mira W. dan Clara Ng yang telah memberikan berbagai cerita untuk dapat saya nikmati. Terima kasih karena terus mengingatkan saya bahwa banyak hal bisa dijadikan cerita, bahwa imajinasi kita tak seharusnya dibatasi.
Semoga saya akan selalu mengingat itu sebagai pembaca dan penulis.
Semoga suatu saat nanti, saya bisa meneruskan semangat yang telah ditularkan oleh para penulis kesukaan saya.
Salam sayang, Zelie.
1 Comments
Eh iya betul, buku-buku Mira. W memang banyak di perpustakaan-perpustakaan, tapi tak ada satu pun yang pernah aku baca >.<
ReplyDeleteSemoga nanti pas ke perpus aku ingat buat pinjam, jadi penasaran...