http://www.youtube.com/watch?v=ujrrZdHKWtM
So I say
Thank you for the music, the songs I'm singing
Thanks for all the joy they're bringing
Who can live without it, I ask in all honesty
What would life be?
Without a song or a dance what are we?
So I say thank you for the music
For giving it to me
Sejujurnya, lagu di atas bisa dibilang gak ada hubungannya dengan apa yang hendak saya sampaikan di post ini. Iya, saya emang lagi demen banget bikin pengantar yang gak nyambung.
Ralat deh, ada hubungannya sedikit.
Jadi, lagu ini adalah lagu dari ABBA, grup musik yang kata adik saya adalah grup musik kesukaan saya yang kemudian menularkannya ke dia. Padahal saya mah ketularannya dari Mama. Dan adik saya makin suka ABBA gara-gara nonton Mamma Mia!
*lalu terdengar suara protes, "Tapi kan yang punya VCD Mamma Mia bukan Mama!"
*rolling eyes
Iya, saya memang punya VCD Mamma Mia karena lagi obral waktu itu dan menurut saya itu adalah investasi yang sangat bagus. Film yang oke banget kok ditonton, gak rugi. Lagian, siapa suruh ditonton, ya? *lalu dipelototin
Terus, hubungannya apa?
Yah, saya sama adik saya punya hubungan keluarga. Itu aja sih. Iya, ini garing. Maaf ya, saya sendiri juga lagi berusaha sebaik mungkin menemukan hubungan yang pas. Ada yang punya kenalan yang dirasa cocok sama saya? *ditendang jauh-jauh
Oke, kembali lagi ke cerita soal saya dan adik saya.
Sejak seorang anak yang tangkas dan pemberani sudah kembali dari ujung langit untuk mewujudkan mimpi kehidupan kedua, saya adalah anak keempat dari enam bersaudara. Adik saya yang sedang saya bahas daritadi adalah anak keenam alias yang paling bontot.
Nah, entah kenapa, orang sering sekali punya persepsi, asumsi, pendapat, spekulasi yang salah terhadap kami. Saya akan ceritakan beberapa di sini.
Pertama, adik saya alias Baby, sering dikira sebagai kakak saya. Awalnya terasa wajar karena tubuh saya sempat mungil. Dikenali sebagai bagian dari keluarga aja sudah bagus. Tapi sekarang, kesalahan tersebut masih sering terjadi. Saya perhatikan sepertinya bukan cuma masalah fisik. Lebih ke arah perilaku saya yang entah kenapa sering dianggap kekanakkan oleh orang lain, hiks! Yang membawa kita pada kesalah pahaman berikutnya.
Kedua, adik saya sering dianggap lebih dewasa daripada saya. Yah kalau ini sih gak sepenuhnya salah. Tapi percayalah, meski saya adalah pencinta film kartun, masih kalah jauh daripada dia yang misinya adalah menyelamatkan dunia bersama kelima temannya *lari menyelamatkan diri
[caption id="attachment_2314" align="aligncenter" width="2560"]
Ketiga, adik saya sering dikira sebagai orang yang pendiam sementara saya tukang rusuhnya. Buat orang yang sudah pernah ngobrol akrab sama Baby pasti tahu kalau dia tidak seperti itu. Sering juga dia lebih gak tau malu daripada saya. Mungkin karena saya sudah mulai menjadi tua dan membosankan.
Keempat, adik saya sering dikira sebagai orang yang kaku sementara saya adalah orang yang ekspresif. Ini salah satu kesalahan yang menurut saya paling sering terjadi dan agak 'fatal' ya. Banyak yang mengira bahwa Baby itu orangnya kaku. Padahal, dia jauh lebih ekspresif daripada saya. Entah itu menunjukkan perhatian atau kekesalan XD
Kelima, adik saya sering dikira sebagai orang yang cuek sementara saya adalah orang yang penuh perhatian. HAHAHAHA *ketawa jahat dulu.
Yak, tentu aja itu salah. Seringkali, orang mengira bahwa saya adalah orang yang hangat. Yang peduli dan mengerti orang lain. Padahal sebenarnya, yang seperti itu adalah adik saya. Dia adalah tipe orang yang bakal ngomelin kamu pas kena flu karena sebelumnya kamu gak pake jaket dan kena ujan. Tapi di saat yang sama, dia juga yang bakal inget buat bikinin kamu sup padahal kamu gak minta. Dan iya, diomelin juga kalau gak mau makan.
Kesimpulan dari seluruhnya adalah, banyak yang gak bener-bener kenal sama adik saya. Saya pun setiap hari masih terus belajar mengenal dan mengerti dia.
We fight and argue a lot. By a lot I mean A LOT. But still, she is the music in my life and I'm grateful to have such a lovely sister like her.
Tulisan ini didedikasikan untuk adik saya, Gabriella Kasenda, yang sudah berhasil menyelesaikan studi S-1 di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Advent Indonesia.
Meski gak suka, terimalah kenyataan bahwa kau akan menyandang gelar S.Ak.
I'm so proud of you and will always be.
Cheers!
Your sister, Zelie <3
4 Comments
Hahaha. Couldn't agree more.
ReplyDeletePerjalanan panjang akhirnya selesai juga...dapet gelar unik pula :D
ReplyDeletebtw,kalian berdua memang patut dibanggain...ga heran kalo ponakan pada kagum sama mami2nya...hehehe
love u booth
:"> jadi mayu ah. Ini musti diabadikan nih
ReplyDeleteLalalalala
ReplyDelete