Pagi ini saya bangun dan melihat seekor kecoa mati teronggok di lantai kamar. Saya gak tahu musti lebih senang melihatnya saat masih hidup atau sudah mati.
Selagi saya memikirkan hal tersebut, saya jadi kepikiran hal lain. Kenapa kecoa ada di dunia? Saya cenderung gak percaya kalau Nuh membawa kecoa ke dalam bahtera.
Teori adanya kecoa di dunia buat saya ada dua. Pertama, dia menyusup dengan kurang ajar ke dalam bahtera sehingga Nuh gak sadar ada kecoa di dalam bahtera. Tahu-tahu saja di tengah malam yang sepi terdengar jeritan cewek dan bunyi sapu ditepuk ke lantai dengan kencang.
Kedua, kecoa muncul begitu saja setelah banjir surut. Seperti yang biasanya terjadi pada masa sekarang ini. Habis banjir, muncullah kecoa.
Oke, itu cuma dua teori ngasal. Sejujurnya buat saya, bertanya kenapa ada kecoa kurang lebih sama dengan bertanya kenapa ada masalah dalam hidup kita.
Masalah, sama seperti kecoa, ada dalam hidup kita tanpa diundang. Kita juga cenderung gak bisa mengerti kenapa masalah ada di dalam dunia kita.
Pada akhirnya, masalah itu akan selesai, sama seperti kecoa juga akan mati.
Sampai saat ini, manfaat kecoa dalam hidup manusia belum diketahui. Begitu juga dengan masalah, seringkali kita gak pernah mengerti kenapa masalah itu ada.
Yang jelas, saya percaya masalah dan kecoa ada karena Tuhan mengijinkan hal tersebut. Rencana Tuhan selalu indah buat umatnya, sehingga saya percaya bahwa keduanya ada bukan untuk membuat kita celaka.
Keduanya ada untuk membuat kita merenungkan dan mengingat bahwa Tuhan ada dan bahwa Ia memiliki kuasa atas segala yang ada di dalam dunia ini.
Kita gak perlu mengerti kenapa masalah dan kecoa ada. Yang perlu kita mengerti adalah meski keduanya ada, kita akan selalu baik-baik saja karena Tuhan pun ada. Tuhan selalu beserta dengan kita.
0 Comments