
Selamat Hari Buku Nasional!
Setelah sekian lama absen, akhirnya saya sempat (dan ingat! XD) untuk ikutan posbar BBI.
Kali ini dalam rangka Hari Buku Nasional, para BBI-ers berbagi tentang koleksi buku asli Indonesia mereka.
Saya pengin sih, berbagi foto koleksi buku saya tapi sayangnya belum sempat balik ke rumah. Masih mengembara mencari kebenaran *halah
Untuk buku lokal, saya punya prinsip supaya baca versi cetak. Selain karena ikutan Project Baca Buku Cetak-nya Kak Ren, buku lokal masih dalam batas harga yang masuk akal buat saya. Lebih gampang juga dicari di obralan XD
Kalau buku impor, terus terang saja kebanyakan saya baca versi e-book. Gak kuat euy kalau beli buku impor banyak, mahalnya itu, hiks. Seringnya saya beli yang bekas saja di BaliBooks *bukan endorse XD
Hanya saja, sekarang ini sulit membedakan antara buku lokal dan buku impor.
Coba perhatikan, sekarang kebanyakan buku lokal menggunakan bahasa asing sebagai judul. Untunglah Mira W masih konsisten menerbitkan buku dengan judul dramatis yang saingan sama FTV *ketahuan jamannya.
Jangankan judul bahasa Indonesia. Mencari buku yang berlatar di Indonesia dan atau menggunakan bahasa Indonesia yang baik pun termasuk sulit menurut saya.
Padahal saya percaya kita bisa membiasakan berbahasa yang baik dan benar dengan membaca buku yang memiliki unsur tersebut.
Saya tidak hendak mengatakan bahwa berbahasa selain Indonesia adalah jelek. Tapi kalau memang masih bisa dijelaskan dalam bahasa Indonesia, kenapa tidak?
Saya jadi ingat bahwa banyak yang menyepelekan pelajaran Bahasa Indonesia padahal coba saja lihat, seberapa banyak teman/kenalanmu yang bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar?
Saat ini banyak yang merasa malu kalau tidak berbahasa Inggris yang baik dan benar.
Jadi, kalau berbahasa Inggris yang baik dan benar itu keren. Kalau berbahasa Indonesia yang baik dan benar itu kaku, bahkan kuno.
Sedih, ya? :(
Harapan saya adalah di Hari Buku Nasional ini tiap dari kita diingatkan untuk mencintai karya penulis lokal. Semoga juga semakin banyak penulis yang berusaha menularkan semangat cinta negeri (setidaknya cinta bahasa Indonesia) lewat tulisan. Semoga juga semakin banyak buku yang diterbitkan oleh penerbit yang mendorong pembaca mencintai bahasa Indonesia dan juga kebudayaannya.
Semangat!
❤️
8 Comments
Tau buku 101 Kolom Bahasa Kompas, chei?
ReplyDeleteKumpulan esai gitu tentang penggunaan bahasa Indonesia. Dulu, setelah baca itu, aku sempet insaf (atau berniat) dan pengen ngegunain bahasa Indonesia dengan prioritas dan setidaknya ga gado-gado gitu. Sayangnya, semangatnya cepet padam :-/
Yaah, mungkin bacaan kayak gitu penting, soalnya nyentil pembaca dan penulis gitu, tapi juga persuasif.
Ahahaha, gak tau, Ziyy. Boleh juga tuh dibikin giveaway biar banyak yang tersadarkan *heh. Sebenernya aku pun kadang gak sadar gitu, sih. Pengaruh bacaan (read:twitter/blog) cukup kuat sih, hihihi
ReplyDeleteWah, bahasa Indonesia... saya pernah itu dibilang kaku sekali gara-gara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
ReplyDeleteTapi, gpp juga sih. Lagipula, bahasa mau campur atau tidak, asal para pembitjara tidak salah paham :3
Biasanya mereka yang malu gak bisa bahasa Inggris dengan baik dan benar itu gak bisa bahasa Inggris, Mbak. Mereka yang beneran bisa mah biasa aja. Bahasa kan cuma alat untuk mengerti dan dimengerti. Gak ada yang namanya bahasa keren dan bahasa katro. :D
ReplyDeleteBisa juga begitu. Atau, sebenarnya bahasa indonesianya gak bagus2 amat, hehehe.
ReplyDeleteBanyak yang merasa lebih senang kalau dimengerti oleh orang luar negeri daripada senegara :)
benar sekali mbak. sekarang banyak bahkan jarang buku yang memakai judul bahasa indonesia, mungkin agar terdengar lebih menarik di telinga pembeli. hal itu juga membuat saya terkecoh, terlebih lagi jika nama pengarangnya agak kebarat-baratan juga.
ReplyDeleteIyaa bener. Kirain terjemahan padahal bukan ><
ReplyDeleteMakasih ya udah mampir :)
jadi merasa tertipu hahaha
ReplyDeletesama-sama mbak :-)