
Salah satu keuntungan dari tergabung dalam suatu komunitas yang sesuai minat adalah mendapat kesempatan kerjasama. Contohnya, untuk blogger buku, penerbit cukup sering melirik untuk mengajak kerjasama. Biasanya yang ditawarkan adalah buku gratis untuk dibaca dan diulas.
Apalagi kalau kita tergabung dalam suatu komunitas yang cukup besar atau punya banyak follower/reader, makin besar kemungkinan tersebut.
Nah, walau ke-eksis-an saya di dunia blogger buku masih sangat rendah, saya sempat menjalin kerjasama dengan beberapa penulis atau penerbit (thanks to BBI!). Saya dapat bukunya gratis dan tugas saya adalah review buku tersebut setulus mungkin.
Pertama kali banget mendapat kesempatan seperti itu, saya bahagia banget. Berasa keren, seriusan. Rasanya senang saat ada penerbit yang merasa saya cocok untuk "membantu" mereka.
Tapi pengalaman pertama saya tidak berjalan mulus. Ternyata saya tidak cocok dengan buku yang diberikan. Just... not my cup of tea.
Jadilah saya hanya berusaha menyebutkan apa yang saya anggap baik dari bukunya. Kurangnya, saya gak sebutkan karena saya juga gak gitu bisa ngejelasin. Pokoknya gak sreg. Lah, gak adil kan kalau cuma saya tulis gitu?
Pengalaman tersebut gak terjadi cuma sekali. Beberapa kali sampai akhirnya saya menyerah dengan buntelan.
Terus terang saja, saat ini saya masih ada hutang review untuk buku Advance Reader Copy (ARC). Kalau yang lewat NetGalley sih seringnya saya abaikan. Yang jadi masalah yang dikirim langsung oleh penerbit/penulisnya. Malah ada yang sudah lewat dari setahun. jeng jeng!
Bukan cuma buntelan, saya saja masih menimbun beberapa buku pinjaman yang entah sudah berapa lama. Sebentar lagi mungkin saya akan dicoret dari daftar peminjam sama teman yang sudah gak sabar XD
Balik lagi ke buntelan. Menurut saya, segala sesuatu yang gratis memang enak. Yang gak enak adalah kewajiban yang mengikutinya. Apalagi kalau ternyata kita gak suka sama yang dikasih tersebut.
Walau banyak sekali penerbit yang menjamin bahwa mereka mengharapkan review yang jujur, tetap saja saya merasa bahwa kejam sekali jika tidak bisa memberikan komentar yang ada positifnya.
Tapi sepertinya malah lebih kejam kalau tidak memberi review atas buku yang sudah diberikan, ya? Hmm!
Saat ini, yang bisa saya lakukan adalah lebih selektif lagi dalam memilih buku yang hendak saya terima/minta ARC-nya. Walau tetap saja gambling-nya cukup besar. Karena kita tak pernah bisa menebak isi buku, kan?
Maka yang bisa saya lakukan adalah cek review buku tersebut dari orang lain. Jika belum ada, maka saya akan mencoba mengecek pendapat orang lain tentang buku yang sudah diterbitkan sebelumnya oleh sang penulis. Biasanya, dari situ kita bisa mengira-ngira tentang gaya bercerita atau apa yang bisa disajikan oleh penulis.
Kalau buku tersebut debut sang penulis, saya akan berusaha mengecek latar belakang sang penulis. Melihat portfolionya sebelumnya atau sekadar menebak-nebak, apa saya akan suka membaca karya yang ditulis beliau.
Hal-hal di atas tidak menjamin saya bisa mendapatkan ARC yang pas sesuai harapan saya. Tidak menjamin juga saya akan lancar saja dalam menulis review.
Meski demikian, setidaknya saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah buntelan yang harusnya merupakan berkat menjadi semacam beban :P
Kalau kamu, apa kamu juga suka merasa buntelan itu beban? Atau malah sebaliknya, malah merasa senang karena dapat manfaat dari hobby? :D
Cheers!

4 Comments
Bagiku sih... malah beban, hahahaha
ReplyDeleteDulu saat lagi rajin - rajinnya baca, request ARC kesana sini, ikut GA sana sini. Lama - lama malah keteteran. Belum lagi kalau bukunya ga suka, jadi merasa ga enak juga y :)
Makanya sekarang aku jarang ikut kalau ada bagi2 buntelan di BBI, soalnya aku kan orang yang mending baca buku yang aku beneran emang suka aja XD. Dan kalaupun jatuhnya jelek, kan enak ngereviewnya tanpa harus bermanis2 :P
Iyaa bener banget, kak. Aku sekarang jadi mikir2 gt kalau ada yg nawarin buntelan. Daripada malah jadi beban xD
ReplyDeleteSenangnya dapat buntelan, tapi kalo dipikir lagi bener banget tuh kak. Takut nggak klop sama bukunya
ReplyDeleteIyaa bener. Enaknya sih gratis. Tp pas gak cocok, duilee xD
ReplyDelete