#TantanganMenulis - Dear Future Me

IMG_3612

Kepada Yth. Zelie Petronella,

Saat kau membaca ulang tulisan ini, kau mungkin akan teringat saat terjebak macet dalam perjalanan pulang.

Ingatlah bahwa yang harus kau lakukan bukan menggerutu, karena apa yang sudah terjadi tak bisa diulang.

Yang harus kau lakukan adalah bersyukur. Apalagi kau bisa membaca tulisan ini. Dua tahun dari tulisan ini dibuat, sesuai dengan temanya.

Mungkin kau tersenyum saat membaca ulang kalimat sebelumnya. Saya pun tersenyum saat menulisnya.

Saya adalah kamu. Kita tahu bahwa kita tak akan "hanya" membaca tulisan ini dua tahun mendatang.

Mungkin beberapa bulan lagi. Lalu dua bulan setelahnya. Kemudian enam bulan berikutnya. Begitulah, kurang lebih sama dengan saat menulis untuk 5 tahun mendatang.


Bukannya saya "curang", tapi saya menganggap hal tersebut sebagai pengingat untuk saya. Bahwa saya harus terus menjadi lebih baik lagi. Bahwa saya harus terus bersyukur saya masih diberi kesempatan untuk menjadi lebih baik.

Nah, saya sudah bilang kan kalau saya menuliskan surat ini selagi terjebak macet.

Kok random?

Ceritanya setelah membaca "Steal Like an Artist", saya jadi bertekad kembali dengan kebiasaan membawa notes ke mana saja saya pergi.

Baru saja saya lakukan, saya terjebak macet dan jadi ingin melihat notes saya. Halaman paling awal notes saya adalah resolusi 2013.

Wow, sudah lama, ya! Dan, ya ampun, sepertinya baru sedikit sekali resolusi itu yang tercapai :|

Jadilah saya menuliskan resolusi 2015. Tidak ada kata terlambat memulai sesuatu, menurut saya. Apalagi untuk bertekad menjadi lebih baik.

Lalu saya teringat bahwa saya belum menuliskan surat untukmu, Zelie Petronella versi 2017 (apa ini?).

Saya ingin mengingatkan bahwa kau harus terus menjadi lebih baik lagi. Terus berbahagia. Terus mengejar impianmu.

Hari ini Austin dalam bukunya mengingatkan untuk tidak meninggalkan impian kita. Seolah menegaskan apa yang saya tulis tentang impian.

Berbahagialah untuk apa yang kau punya dan tak punya, juga untuk yang kau harapkan dan perjuangkan.

Selalu percaya bahwa kau bisa mewujudkan semua impianmu. Yang masuk akal tentunya :p

Saya harap kau sudah berhasil menyelesaikan dua tulisan yang sedang kau kerjakan. Satu tentang kehilangan, satu tentang mendapatkan apa yang belum pernah didapatkan.

Ingat, kan? Semoga saja dua tahun dari sekarang tulisan tersebut sudah rampung.

Semoga kau juga bisa mengatur waktu dengan sebaik mungkin sehingga semua hal yang kau kerjakan dapat berjalan dengan lancar.

Oh ya, semoga saja kau tidak lagi mangkel setiap kali melihat kata NZ, Vienna, dan beberapa kata "keramat" lainnya.

Kalau nanti kau membaca tulisan ini lagi, cobalah untuk melihat seberapa jauh kau telah berubah dan apa kau berhasil melaksanakan resolusimu.

Meski demikian, aku tak ingin kita mengukur sukses dan bahagia dari seberapa banyak resolusi yang sudah berhasil terwujud.

Bahagia adalah pilihan, kau harus terus percaya itu. Selalu pilih untuk berbahagia, walau sulit.

Kau punya banyak cinta, lebih dari cukup untuk membuatmu bersyukur. Hargai setiap waktu yang kau punya bersama yang tersayang.

Tersenyumlah sesering mungkin. Menangislah tanpa takut terlihat lemah.

Be brave and be strong. No worries, all is well.

Love,
Zelie ♥



IMG_3613

—ditulis untuk #TantanganMenulis | Tema: Surat untuk dirimu di dua tahun mendatang

Post a Comment

0 Comments