"You should only ask someone if they love you if you love them, regardless of what their answers might be."
- Quoted from "I'll Be Right There" by Shin Kyung Sook
Perasaan tertolak memang menyedihkan. Tak ada yang mau merasakannya. Tak semua orang pun merasa sanggup mengambil resiko.
Padahal, bukankah jauh lebih menyakitkan untuk tersiksa dalam ketidaktahuan?
Bila mereka tak memiliki rasa yang sama, apakah rugi kita untuk tahu itu?
Jangan salah, saya pun pernah terjebak dalam perasaan takut itu. Saya tak berani bertanya karena saya tak yakin saya sanggup menerima penolakan.
Beberapa kali juga saya melihat di film atau membaca di buku, tentang bagaimana jujur saja sudah membuat kita merasa lebih baik dan semua akan baik-baik saja.
Nyatanya, tidak semua hal seindah yang disajikan di film atau buku. Setidaknya, tidak semudah yang kita lihat atau duga. Juga, tidak sesulit itu.
Complicated? Yes, it is.
Saya merasakan sendiri bahwa mengungkapkan perasaan bukanlah hal yang mudah dilakukan. Pun, penolakan bukan hal yang mudah diterima dan dilupakan.
Tapi, saya juga pernah merasakan saat perasaan tak terucap, dan memang tak bisa lagi tersampaikan.
Secara jujur, saya lebih memilih untuk terluka saat tahu cinta tak berbalas.
Saya percaya bahwa setiap orang butuh 'closure'. Saya tidak yakin dengan pasti kata yang tepat untuk disandingkan dengan 'closure', tapi mari kita anggap sebagai, sebuah penyelesaian.
Bagaimana kita bisa bergerak maju saat belum menyelesaikan yang sebelumnya?
Bagaimana kita bisa bergerak maju saat kita bahkan belum tahu apa yang harus dilakukan? Apakah berhenti, mundur, atau maju?
Maka demi mendapatkan sebuah penyelesaian, mulailah memberanikan diri untuk mengatakan apa yang harus kau katakan.
0 Comments