Dare to Say! [7]

Brace Yourself to Say It!

Hello!

Gak nyangka kalau ternyata "Dare to Say" sudah sampai di angka ketujuh, the lucky number! :D

Sebelumnya mohon maaf karena posting siang-siang, soalnya lagi sibuk ngejar hutang baca dan review buku. Yah, ARC/buntelan memang semacam racun yang menggoda iman. Bikin capek juga kalau gak bisa atur waktu dan lagi gak mood. *malah curhat XD

Selain ARC dan buntelan, ada lagi godaan yang sulit ditolak yaitu obralan. Beberapa kali kalap di obralan buku, masih banyak buku yang masih teronggok di lemari, tak tersentuh. Dan kemudian ada buku pinjaman. Ini sedikit tricky, penasaran baca tapi gak yakin mau beli, terus malah ragu mau lanjut baca [maunya kamu apa sih, zel...]

Nah, bicara soal buku pinjaman, ada sebuah buku yang sudah saya pinjam sejak Maret kemarin. Buku ini saya pinjam sebelum teman saya berangkat memenuhi impiannya untuk pergi ke Jepang. Eh ternyata, saya malah terhenti di halaman 22 dengan rasa malas untuk melanjutkan.

Buku apakah itu? (Mendadak semua yang saya pinjam bukunya kegeeran) *dijitak





Rate awal: 3*



Jujur saja, ini adalah kali pertama saya membaca buku dengan genre dystopia. Tadinya niat saya pinjem buku ini tuh biar pas, selesai baca kemudian nonton film-nya. Eh, sampai film-nya udah gak ada di bioskop, saya gak nonton juga. Bukunya juga saya belum selesai baca XD

Seperti yang saya sebut sebelumnya, saya sempat berhenti membaca buku ini karena bosan. Saya cukup yakin kalau buku ini memiliki cerita yang menarik, tapi saat itu saya belum merasakan keterikatan yang kuat dengan tokohnya.

Saat saya memutuskan meneruskan membaca, wah, saya sungguh menyesal sempat meninggalkan buku ini sampai lebih dari dua bulan.

Setelah acara pemilihan faction, buku ini menjadi semakin menarik dan terus menarik! Sayangnya, ada beberapa adegan yang tetap membosankan buat saya. Cuma, karena terlanjur senang, jadi saya tetep baca.

Terus, sempat berpikir, "Wah, buku ini layak dapat bintang 5!" tapi kemudian jadi, "Eh 4 aja deh, kan sempet bosen". Eh terus galau lagi karena aku sebenernya kecewa sama yang terjadi pada beberapa karakter di sini *berusaha keras supaya gak spoiler

Rate akhir:  3.5*



Iya, cuma naik 0.5 XD

Tetap saja, menurut saya buku ini sangat di luar dugaan saya, bahkan berhasil membuat saya yakin untuk baca lanjutannya. Selanjutnya, mau baca The Hunger Games dan Matched juga ah. Eh iya, ada Panic juga di timbunan :P

Nah, itu dia cerita saya tentang buku yang di luar ekspetasi saya. Kalau kamu, apa sih? Ikut berbagi yuk!


  • Follow Me:Book admirer atau tambahkan di blogroll kamu. Bisa juga follow lewat email




  • Buat posting tentang buku yang kamu baca dan ternyata tidak sesuai dugaan, harapan, rating GR, rekomendasi teman, baik lebih bagus atau lebih jelek. Kasih tau apa yang awalnya kamu harapkan (rating awal) dan apa yang kamu dapatkan (rating akhir). Underrated or overrated? :D




  • Oh ya, boleh juga kok kalau kamu mau share pengalaman kamu tentang komen yang muncul soal buku yang udah kamu baca/review. Banyak yang menganggap kamu menilai suatu buku terlalu rendah/tinggi? Silahkan sampaikan pembelaanmu dengan baik :P




  • Masukkan link postingan kamu ke Mr.Linky yang sudah disediakan di akhir post. Kalau mau, boleh tambahkan button ‘Dare to Say’ juga di postinganmu :D

  • Posting dilakukan setiap tanggal 23. Tapi, Mr. Linky akan dibuka sampai dengan tanggal 22 bulan berikutnya. Jadi, waktu posting tetap satu bulan :D

  • Penasaran pengen baca pengakuan para pembaca buku, kan? Rajin-rajin ya, berkunjung ke sesama peserta! ;)



Cheers!



book-admirer signature-1



Post a Comment

9 Comments

  1. Wah, buku ini masih di teman aku Chei. Dan belum balik keknya, wkwkwkwk

    ReplyDelete
  2. Huahaha, ini juga belum aku balikin karena mau tulis reviewnya *glek XD

    ReplyDelete
  3. Dare to Say kita samaan nih bahas bukunya. Aku juga kasih rate 3.5 chei :D

    ReplyDelete
  4. Aku baca Divergent satu tahun yang lalu...hampir lupa bagaimana ceritanya :D

    Yang pasti aku ingat aku baca Divergent habis membaca The Hunger Games. Dan rasanya waktu itu The Hunger Games terlalu seru dan bikin hangover sehingga DIvergent jadi terasa kurang spesial.

    Sepertinya aku harus baca ulang Divergent nih ^^

    ReplyDelete
  5. Aku maunya tiga buku sekaligus, tapi disimpan dulu buat nanti kayaknya, suka tiba-tiba pusing kalau liat buku yang tebel, walau seneng juga :D

    ReplyDelete
  6. Huah, nanti meluncur untuk cek ah :D

    ReplyDelete
  7. Mungkin juga karena aku belum baca THG, jadi berasa Divergent okay XD

    Tetep berasa ada yang kurang sih, tapi bikin tertarik sama dystopia :D

    ReplyDelete
  8. Aku udah mau pinjem buku yang kedua :D pengen beli sih, tp cari obral atau bekas aja ah *pelit XD

    ReplyDelete
  9. Mau Panic-nya dong, kak >.<

    ReplyDelete