[Book Review] Rules

20140213-005428.jpg


Title: Rules!


Author: Cynthia Lord


Publisher: Scholastic Press


Paperback, 208 pages


Publication date: April 1st, 2006


ISBN-13: 978-0439-4438-38


Language: English


Genre: Juvenile


Rec. age to read: Above 12 y.o


Source: Order at OpenTrolley


Price: Rp 84.000 (OpenTrolley, 26 Jan. 2014)


Synopsis:
Twelve-year-old Catherine just wants a normal life. Which is near impossible when you have a brother with autism and a family that revolves around his disability. She's spent years trying to teach David the rules from "a peach is not a funny-looking apple" to "keep your pants on in public"---in order to head off David's embarrassing behaviors.

But the summer Catherine meets Jason, a surprising, new sort-of friend, and Kristi, the next-door friend she's always wished for, it's her own shocking behavior that turns everything upside down and forces her to ask: What is normal?

Meski saya sudah menuliskan review singkat dalam bahasa Inggris di Goodreads, saya tetap merasa tidak pede untuk menulis lebih lengkap dalam bahasa Inggris. Jadi, harap maklum ya kalau review ini akan ditulis dalam bahasa Indonesia >,<

Sangat banyak yang ingin saya bahas tentang buku ini. Mungkin yang pertama akan saya lakukan adalah bercerita sedikit tentang perasaan saya setelah menyelesaikan membaca buku ini.

Rasa senengnya itu beda, lho. Saat kita membaca sebuah buku karena tertarik dengan sinopsis, kemudian ternyata buku itu benar bagus sesuai dengan harapan. Bahkan lebih bagus lagi!

Sejujurnya, saya belum pernah meriset lebih lanjut pendapat orang lain tentang buku ini. Saya hanya tertarik membeli karena saat saya bertanya buku bagus di bawah Rp 100.000, teman saya merekomendasikan buku ini. Lucunya, teman saya juga hanya tertarik dengan sinopsisnya, belum baca juga xD



Kembali soal buku. Secara jujur, pada awalnya saya mengira saya akan membaca buku yang membuat saya terharu, meneteskan air mata dan gloomy. Ternyata, buku ini memang membuat saya tersentuh, tapi tidak dengan cara yang 'suram'.

Setiap bab di buku ini memiliki judul sesuai dengan 'rules' alias aturan yang dibuat oleh Catherine untuk David. Ya, Catherine memang punya rules yang dibuat secara khusus agar bisa membuat David bertingkah se-'normal' mungkin.

Apalagi saat Kristi, seorang gadis yang kelihatannya menyenangkan, pindah ke sebelah rumah mereka. Catherine sangat ingin bersahabat dengan Kristi. Dan untuk itulah, Catherine semakin berharap agar David bisa menjadi normal. Supaya tidak membuatnya malu di depan Kristi yang pastinya heran dan tidak terbiasa dengan tingkah David yang aneh.

Di lain pihak, Catherine juga harus berterima kasih kepada David karena saat menemani adiknya itu terapi, Catherine bertemu dengan Jason. Cowok itu adalah seorang yang lumpuh dan sekaligus tidak bisa berbicara. Jason hanya mengandalkan semacam scrapbook yang berisi gambar atau kata yang ingin dia sampaikan. Catherine pun tergerak untuk memberi lebih banyak lagi kosakata untuk Jason.

Sayangnya, kedekatan Catherine dengan Jason dan juga rasa sayangnya pada David tidak cukup membuat Catherine berhenti berusaha menjadi 'normal'. Padahal, seperti yang juga disebut di sinopsis, "What is normal?"

Hal yang paling saya sukai dari karakter Catherine di buku ini adalah, dia sangat manusiawi. Dia sayang pada adiknya, David, yang adalah seorang autis. Tapi, itu tidak mengubah kenyataan bahwa dia juga sangat ingin agar David bisa menjadi 'normal'. Manusiawi, kan?

Saya juga merasa adalah wajar kalau Catherine 'berusaha keras' agar bisa menarik perhatian Kristi. Bukankah sangat normal untuk gadis seusia Catherine merasa kesepian dan ingin mendapatkan teman baru yang 'normal'?

Saat Catherine memulai percakapan dengan Jason, saya tidak merasa ada 'pemaksaan'. Semua berlangsung dengan santai dan tidak kelihatan dibuat-buat. Tidak ada adegan Catherine tidak sengaja menabrak Jason dan mereka saling menatap dengan kobaran perasaan *okay-ini-lebay.

Awalnya, saya hendak menggolongkan buku ini sebagai children fiction, tapi karena keakraban di antara Catherine dan Jason sedikit "berbeda", mungkin lebih tepat digolongkan juvenile. Semoga saya tidak salah persepsi xD

Beberapa kalimat favorit saya berasal dari rules yang diberikan oleh Catherine:
"Sometimes people laugh when they like you. But sometimes they laugh to hurt you."

"Sometimes you've gotta work with what you've got"- hlm. 4

"Sometimes people don't answer because they didn't hear you. Other times it's because they don't want to hear you" -hlm. 10

"Some people think they know who you are, when really they don't." -hlm. 75

"Just because other people think something, that doesn't make it true". -hlm. 179

"I miss being myself with my friend and not having to try so hard" -hlm. 181

Saya tidak bisa menyangkal bagaimana hubungan antara Catherine-David, Catherine-Jason, Catherine-Kristi sangat menyentuh saya.

Hal yang paling penting saya dapatkan saat membaca buku ini adalah, mencintai bukan berarti kamu akan terus merasa mudah menerima mereka dengan segala lebih dan kurangnya. Mencintai berarti, meski tidaklah mudah untuk menerima, kamu akan terus berusaha. Meski itu berarti kamu harus menekan keinginanmu sendiri, kamu akan melakukannya.

Dan mengenai persahabatan, sahabat yang baik adalah yang tidak memaksamu menjadi sepertinya. Tidak membuatmu merasa harus menjadi 'orang lain' saat bersamanya. Termasuk, maklum saat keadaan tidaklah normal saat bersamamu. Just like what Catherine's mom said, "Real friend will understand."

Collage 2014-01-24 21_04_16-1


20140213-005450.jpg

Post a Comment

27 Comments

  1. Sepertinya bagus ya. Jadi tertarik untuk baca. Cover bukunya juga unik.

    ReplyDelete
  2. Iya, emang bagus..
    Jadi salah satu buku favorit aku nih :)
    Covernya emang bikin penasaran, hohoho

    ReplyDelete
  3. Kok jadi pengen baca juga ya, kayaknya memang menjanjikan untuk bikin suasana jadi mengharu-biru...

    ReplyDelete
  4. Hohoho, enggak mengharu biru juga sih..
    Tapi emang layak banget dicoba baca. Ayo baca :P

    ReplyDelete
  5. Iya, ya, lebih baik tidak berekspektasi tinggi dulu. Takut kejadian bersama TFiOS terulang kembali :lol:

    ReplyDelete
  6. Wow that was unusual. I just wrote an very long comment
    but after I clicked submit my comment didn't show up.
    Grrrr... well I'm not writing all that over again. Regardless, just wanted to say fantastic blog!

    ReplyDelete
  7. Aku kira ini semacam buku anak, tertipu sama covernya nih Kak x_x

    Setuju sama kalimat favorit ini, "Sometimes people laugh when they like you. But sometimes they laugh to hurt you.”

    ReplyDelete
  8. dari covernya, saya pikir ini buku anak-anak, ternyata remaja. sepertinya cerita dalam buku ini normal, sering dialami siapa pun tanpa sadar. tapi, pasti penulisnya mampu membuat gaya yang kurang normal karena buku ini layak dibaca.

    ReplyDelete
  9. wah,wah.. ada apa ini dengan TFiOS? *penasaran
    Emangnya enggak sesuai ekspetasi ya? Aku malah kepikiran Eleanor and Park, soal ketinggian ekspetasi.
    Ikutan Dare to Say, dong! *promo xD

    ReplyDelete
  10. Thank you!
    So sorry to hear that you cannot submit your previous comment.
    I know that feel :P
    Perhaps, you type it on your gadget (it happend to me once, when I was about to comment via my phone).
    Thank you for your nice comment and hope you enjoy reading this blog! ;)

    ReplyDelete
  11. Hahhaa, iyaa nih, ternyata sih enggak begitu anak-anak, karena tokohnya sih udah semacam JHS/SMP gitu deh.
    Jadi, mungkin cocoknya juvenile kali ya, yang udah mulai bertumbuh *apa sih xD
    Yap, banyak sih kata-kata yang bikin merenung :)

    ReplyDelete
  12. Iya, sama, kupikir juga buku anak, ternyata buku remaja.
    Tapi enggak terlalu kuat di romance pacaran gitu sih. Tetep kuat juga family-issue nya :)

    ReplyDelete
  13. Tapi nggak bisa dikategorikan buku anak juga ya? Soalnya konfliknya 'lebih berat' untuk sekedar dibaca anak-anak di bawah 12 tahun :D

    ReplyDelete
  14. Iya bener, makanya kayaknya lebih pas dibaca sama anak di atas 12 tahun :D

    ReplyDelete
  15. sama nih kayak yang lain, kupikir buku anak ternyata lebih kental family-issuenya, akkk kayaknya wajib baca nih :D

    ReplyDelete
  16. Ayo, ayo, dibaca. Lebih kental di family-issue sih buatku, entah kalau yang lain #galau

    ReplyDelete
  17. aku suka bangeeeet buku ini chei, beruntung banget dapet cuman 15k di shopping jogja XD ini salah satu buku dengan tema autistik yang cukup mengena buatku. dan endingnya juga bagus ya, nggak maksa :)

    ReplyDelete
  18. Aaaa.. Kak Astrid beruntung banget sih *masih gagal move-on dari saat beli This is How You Lose Her
    Iya, aku suka banget sama ceritanya. Bikin aku senyum, terharu, ketawa..dan menutup buku dengan sangat puas :)
    Endingnya emang pas :D

    ReplyDelete
  19. Buku sejenis anak-anak gini biasanya ditemukan dimana sih Kak? Kalau toko buku sejenis Gramedia jarang bisa ditemukan, acara pameran ya?

    ReplyDelete
  20. Kebetulan yang ini sih setau aku belum ada terjemahannya. Tapi biasanya di gramedia ada, di bagian buku impor. Cuma emang jarang sih :D
    Aku beli online buku ini :)

    ReplyDelete
  21. […] Saya sudah review buku ini sebelumnya dan tentu saja memberi 5 bintang! Review saya bisa dicek di sini. […]

    ReplyDelete
  22. waahhh.. jadi pengen baca buku ini :D

    ReplyDelete
  23. Iyaa, bukunya emang menarik banget untuk dibaca. :)

    ReplyDelete
  24. Hi, I do believe this is a great site. I stumbledupon it ;) I'm going
    to return yet again since i have book marked it. Money and freedom is
    the greatest way to change, may you be rich and continue
    to help others.

    ReplyDelete
  25. […] of my favourite scene from Rules is when Cathy draw Jason’s card. For me, it was the cutest romantic scene and I’m look […]

    ReplyDelete
  26. […] cerita sang tokoh yang berjuang menjalani hidupnya bisa membuatmu berpikir demikian. Saat membaca Rules, saya terus berpikir demikian. Apa yang kita anggap biasa, tidaklah biasa buat […]

    ReplyDelete
  27. […] Apakah salah kalau dia merasa berbeda? Review lengkap dari saya, bisa cek di sini: Rules. […]

    ReplyDelete