Hi!
Kali ini saya ingin membahas soal kenapa kita ingin membeli buku tertentu. Pernah enggak sih, ditanya, "Tau darimana buku itu bagus?". Terus, apa jawab kalian? Kalau saya sih, biasanya saya nyengir selebar mungkin terus bilang, "Enggak tau, deh. Pengen aja beli."
Terus, kalau enggak, saat kita jawab, "Kata temen sih baguss.." (dengan suara lirih dan sinar mata sedikit meredup karena mendadak galau) maka penanya akan mengeryitkan kening, "Emang pasti dia bener?"
Ah, sudahlah. Rasanya jadi galau sendiri kalau ditanya begitu. Akhirnya biasanya, saya memutuskan tidak menjawab pertanyaan tersebut. Atau, kalau sedang iseng, akan saya jawab, "Enggak mau kasih tau.."
Eh, tapi terkadang orang itu aneh ya, dijawab "Enggak mau kasih tau", biasanya mereka marah. Padahal kan hak kita mau kasih tau atau enggak. Atau, ada juga yang malah ketawa-ketawa terus mendesak kita terus supaya kasih tau. Bagian mana sih dari "Enggak mau kasih tau" yang mereka kurang mengerti? Okay, maaf jadi melenceng..
Tentunya, tiap orang punya alasan yang berbeda saat memilih sebuah buku.
Alasan-alasan yang akan saya ungkapkan adalah pendapat saya pribadi. Kalau punya alasan yang berbeda, silahkan saja berbagi, tapi nanti ya, sekarang baca punya saya dulu :P
Mari kita bahas, dimulai dari alasan paling utama saya membeli sebuah buku:
1. Penulis
Ada beberapa penulis yang berhasil membuat saya tanpa berpikir panjang langsung saja membeli buku yang mencantumkan nama dia sebagai penulisnya. Mereka antara lain adalah Clara Ng, J.R.R Tolkien, Roald Dahl, Enid Blyton, Alberthiene Endah, Mira W.
Ya, ya, ya.. Saya mengerti kalau beberapa -atau bahkan banyak!- dari kalian akan berpikir, "Ya ampun,selera Zelie ini standard banget sih!" atau, "Ya ampun, old-fashioned sekali!" Tapi, saya memang suka dengan cara mereka bercerita. Saya mengakui tidak semua buku yang mereka tulis saya jadikan buku favorit. Tetap saja, saya suka dan enggak kapok beli buku karya mereka :)
2. Judul
Ha! Bukannya tertarik pada cover, saya malah cenderung lebih cepat tertarik sama judul. Kalau judulnya super atraktif atau bikin penasaran, saya akan dengan cepat menarik buku tersebut dari tumpukan atau dari rak, lalu..melihat covernya.
3. Cover
Yak, tetep.. Kalau cover-nya ternyata tidak begitu menarik, tidak jarang saya tanpa pikir panjang langsung meletakkan buku tersebut ke tempatnya semula. Kalau buku tersebut beruntung (ya kali beruntung..) saya akan melihat ke bagian belakang, mencoba melihat, apa sih yang tertulis di sana?
4. Blurb
Saya termasuk yang mudah terpancing oleh blurb yang menggoda. Saya tidak suka dengan blurb yang terlalu panjang atau hanya berisi praise/endorse. Buku yang terlalu banyak endorse malah membuat saya berpikir bahwa penulis/penerbit kurang percaya diri sehingga perlu 'konfirmasi' dari orang lain tentang bagusnya buku ini.
5. Tebal buku
Maaf, tapi saya termasuk yang enggak suka buku yang kelewat tebal. Tapi enggak suka juga buku yang terlalu tipis sih.. Apalagi, kalau harganya ternyata mahal! Heheh :P
6. Harga buku
Enggak jarang, saya akhirnya tergoda buku karena harga yang murah. Atau, malah, kadang saya percaya saja buku ini bagus karena harganya mahal. Ini berlaku untuk buku non-fiksi semacam kamus, buku tips dan semacamnya ya, untuk yang mahal.
7. Rekomendasi teman
Nah, kalau ini malah lebih cepet lagi. Kalau saya sudah merasa klik dengan satu orang teman masalah buku yang dibaca, saya akan langsung begitu saja mengambil buku yang dia sarankan. Enggak pake pikir panjang (apalagi kalau obral #tetep)
8. Terkenal
Apakah kamu adalah salah satu orang yang beli buku karena banyak orang yang baca buku itu atau buku itu udah dijadikan film? Saya termasuk orang yang seperti itu. Saya pengen tau aja, seperti apa sih sebenarnya buku yang ramai dibicarakan itu. Even if it is not my cup of tea...
Well, I guess that's all for now! Semoga saja alasan saya membeli buku tidak terlalu berbeda dengan orang lain. Beda itu indah sih, tapi kalau terlalu beda kan malah jadi aneh, hehe..
Kalau ada yang mau berbagi tentang alasan yang paling sering diberikan saat memutuskan membeli sebuah buku, silahkan, lho!
Happy reading, friends!
Lots of Love, ♥ ZP ♥
8 Comments
Alasan saya beli buku kira-kira sama. Apalagi buku yang kontroversial, suka penasaran apakah saya suka atau ga :D
ReplyDeleteSaya juga random gitu, kadang suka baca review bagus dan penasaran pengen beli bukunya. Padahal belum tau pasti kalo buku itu bagus. Cover dan judul sih sejauh ini tidak terlalu berpengaruh banyak dalam membeli buku, tapi saya selalu menyayangkan buku bagus yang covernya jelek. Hehe...
Wah, seleranya jadul. Tapi penulis jadul malah lebih cocok sama saya yang suka drama :)
hahaha, benerrr.. makin banyak yang bilang jelek, malah jadi penasaran, sejelek apa sih, hihihi..
ReplyDeletereview soal selera sih, jadi mungkin liat cara bercerita sama jalan ceritanya kali ya, hehe..
iyaa, selera jadul cocok buat drama :p
Kurang lebih sama sih.... Di poin ke-8... aku juga pernah baca gegara terpengaruh popularitas, tapi selama ini baru novel2 luar aja: Twilight, The Hunger Games, sama 50 Shades of Grey. Belom tertarik baca Laskar Pelangi ato Tere Liye. Poin ke-5, keknya sih ga ngaruh. Cuman... dulu masih punya banyak waktu untuk baca. Sekarang, waktu dihabiskan buat nimbun, dan berdoa suatu saat (yang panjang, hopefully) punya banyaaak waktu buat baca. Hehe.
ReplyDeleteBlogwalk ke sini juga, Chei :) http://reviewsbythegeek.wordpress.com/2013/05/01/memilih-buku-memilih-jodoh/
Kalo aku sama dengan alasan di atas, ditambah buku itu punya tema/genre tertentu yang jadi favoritku. Misalnya, klasik, jejepangan, gitu2 deh. :D
ReplyDeletebener, bener.. genre tertentu.
ReplyDeletemeski berusaha memperluas genre, tetep aja, ada yang selalu jadi pilihan, hahha
Kurang lebih sama sih, Kak Chei.
ReplyDeleteDulu, sebelum punya blog buku dan gabung GRI atau BBI #heak #ceritanyadulu, aku lebih mengandalkan ke insting (caelah insting), cover, dan sinopsisnya.
Setelah kecemplung di GRI, BBI, dan punya blog, seringnya karena pengaruh review dari temen-temen lain. Apalagi buku yg lagi 'rame' dibicarain gitu. Cover juga masih sering banget jd alasan sih. Yg beda paling sinopsis/blurb, abis sekarang banyak bgt sinopsis yg kadang nggak nyambung sama isi bukunya, terutama buku lokal :p
haah, aku juga gabung komunitas buku makin berkembang yanh dibaca, hehehe..
ReplyDeletebener, blurb buku lokal suka gak nyambung dan bikin bete. #misuh2
[…] saya sudah pernah membahas kenapa saya membeli sebuah buku ,sekarang saya akan membahas kenapa saya menyukai sebuah buku. Alasan yang mempengaruhi saya saat […]
ReplyDelete