Book Review - Kamus Sang Kekasih by David Levithan

[caption id="" align="aligncenter" width="190"] Kamus Sang Kekasih, cr: Goodreads[/caption]

Judul : Kamus Sang Kekasih
Penulis: David Levithan
Alih bahasa: Rosi L. Simamora
Desain Sampul:Eduard Iwan Mangopang
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama, Juni 2011
Tebal: 216 hal.
ISBN: 978-979-22-7075-4


Saya sudah cukup lama menginginkan buku ini, bisa dilihat di WW saya yang ke 10. Dan, sudah cukup lama pula saya membeli versi terjemahannya, bisa dilihat di Buying Monday edisi pertama saya.


Akhirnya, saya baru selesai membaca buku ini. Seperti dugaan saya, buku ini punya banyak sekali cerita yang membuat saya terbuai, terharu, tercekat dan tertawa. Cukup banyak bagian dari buku ini yang membuat saya berpikir, “Oh-so-me” dan ada juga yang membuat saya berpikir, “Jangan sampe kejadian ke gue, deh!”


Seperti judulnya, buku ini berisi makna dari beberapa kata dalam bahasa Inggris, sesuai interpretasi dari sang penulis, David Levithan. Beberapa dari kalian mungkin sudah cukup akrab dengan id twitter @loversdiction yang tidak lain tidak bukan adalah semacam lanjutan dari buku ini. Saya tahu @loversdiction dari tweet salah satu pengarang favorit saya, Clara Ng. Tweet dari @loversdiction selalu membuat saya tertarik dan merasa semakin ingin membeli bukunya.


Hasilnya, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, tidak mengecewakan.


Hal yang menarik dari buku ini adalah bagaimana David Levithan berhasil menerjemahkan satu kata ke dalam sebuah cerita atau kalimat sederhana. Dan tentunya, berhubungan dengan hubungan dengan pasangan, sesuai dengan judulnya.


Saya kagum pada cara dia menghubungkan arti satu kata dengan kata-kata lainnya. Seperti yang dia lakukan pada kata leery ,persevere, quixotic dan traverse. Keempatnya memiliki hubungan yang menjalin satu cerita. Saya merasa perasaan saya sendiri seperti ‘dipermainkan’ saat membaca makna dari tiap kata di dalam buku ini.


Selanjutnya, saya juga senang dengan kisah ‘di balik’ kata woo. Cara yang super manis menurut saya, untuk memberikan kejutan romantis pada pasangan. Bukankah kita selalu merasa senang saat pasangan berusaha membujuk kita agar bisa menerima pemikirannya, dalam hal ini, cara merayakan Valentine?


Sulit rasanya memilih definisi kata yang menjadi favorit saya, tapi akhirnya pilihan saya jatuh pada tenet.




tenet. kb. keyakinan; prinsip.
Di penghujung film Prancis itu, sang kekasih bernyanyi, “Cintai aku lebih sedikit, namun cintai aku untuk waktu yang lama.”



Buku ini sangat cocok dibaca untuk kamu yang sedang merasa jatuh cinta sehingga kamu akan semakin terbuai dengan pesona cinta tapi juga cukup waspada dengan berbagai ‘perubahan’ yang juga disinggung beberapa kali di buku ini.

Cocok juga untuk kamu yang sedang patah hati karena ini akan mengingatkan kamu manisnya cinta, sekaligus membuat kamu berpikir bahwa cinta tidak selalu manis. Meski pahit sempat terasa, tak berarti kita harus melupakan manisnya cinta, kan?

Love this book so much! Enggak sabar pengen baca versi Inggris-nya, siapa tahu lebih menggugah lagi.

Lots of love, ♥ ZP ♥

Rate: ♥ ♥ ♥ ♥

Post a Comment

4 Comments

  1. kemarin ini sempet ada yang protes sama terjemahannya yang katanya salah-salah...berasa ganggu nggak chei? aku udah beberapa kali tergoda beli buku ini tp ragu terus mau beli terjemahannya :)

    ReplyDelete
  2. Ung, ung, ung.. aku gak ngeh salahnya dimana kak, huahaha..
    Aku sih enjoy aja, tipiss banget buku ini.
    Coba aja kak, hehehe.. ayo beli, beli :p

    ReplyDelete
  3. Eh, aku kan dapat buku ini dari kakak :3 Jadi gak sabar baca! Nice review kak. Keep posting :D

    ReplyDelete