Bermula dari undangan reuni akbar, sebagai alumni yang baik, kami malah merencanakan untuk membuat acara sendiri di hari yang sama dengan reuni. Sesat? Emang, tapi saya setuju aja sama usulnya Raymond karena toh saya pribadi enggak suka berkumpul dengan orang yang kebanyakan saya enggak kenal. Mendingan kumpul sama yang 'pasti-pasti aja'.
Tambahan lainnya, saya cukup yakin kalau ada beberapa orang lainnya (baca: Yandri, Fecund and Yovita) yang akan setuju dengan usulan ini. Jadilah, saya pede aja untuk setuju agar acara ini disebarkan lewat FB.
Reaksi yang didapatkan enggak terlalu jauh dari bayangan saya karena saya udah berprasangka demikian. Enggak bilang gitu ke Raymond sih, malah saya bilang kalau sebar lewat FB masih efektif. Iya, saya emang temen yang jahat XD
Begini, kalau bukan lewat FB, mau disebar undangan lewat mana lagi? Saya udah bingung juga mikir cara bisa kontak temen lama. Masih lebih efekftif lewat FB lah, daripada harus cari kontak satu-satu.
Jelang hari-H, masih sepi peminat nih. Saya pun mengusulkan agar kumpul di sekolah aja dulu. Liat lah, kalau emang pada lebih suka ngumpul di reuni, ya ketemu aja dulu di sana dan culik untuk ke mall #niatburuk
Soalnya, wajar aja sih kalau sebenernya lebih pada suka ngumpul di sekolah daripada ke acara yang kami usulkan. Perbandingannya adalah, reuni: bayar 20ribu, hanamasa: 140ribu. Ya, wajar sih kalau mereka lebih suka ke reuni aja.
Akhirnya, sepakat deh kami kumpul di sekolah dulu. Sehari sebelum hari reuni, saya disuruh Yandri untuk contact Michael yang katanya mau ikut. Tapi, Yandri setengah hati mau nolongin. Dia bilang, kayaknya Michael salah kasih nomor, jadi dia bilang ke saya, "Coba deh, lu rangkai sendiri sampe dapet nomor yang bener."
DOENK! Kan kurang ajar ya, mana katanya nomor itu cuma bisa WA, udah berkali-kali saya refresh WA contact, nomor Michael enggak nongol di list. Ya udah, saya asumsikan nomornya salah dan enggak bisa dihubungi. Saya suruh Yandri kasih nomor saya supaya Michael gampang kontak.
Oh ya, kemudian ternyata Wahyu setuju untuk ikut. Saya minta mereka kumpul di sekolah jam 2 karena saya harus ke gereja terlebih dahulu.
Hari-H
Seperti biasa, tidak ada rencana yang sempurna. Entah kenapa, mendadak pada mulai meragukan kalau mereka bisa dateng ke acara di Hanamasa. Sebel deh, mana pas mereka pada bilang enggak bisa, saya lagi di gereja. Bikin enggak konsen dan jadi enggak fokus. Catatan juga sih, supaya lain kali saya enggak usah sibuk main hape dan mendingan fokus dengerin khotbah daripada ikutan menjadi labil.
Akhirnya saya pikir,"Sudahlah, dateng aja ke reuni, biar cuma sebentar, yang penting dateng terus culik tuh anak-anak pergi". Iya, niat buruknya tetep aja ada.
Dalam perjalanan, Michael kontak saya dan bilang kalau dia lebih deket ke Artha Gading (rencana awal kita mau kumpul di situ) daripada ke sekolah. Saya bilang kalau saya harus ketemu sama yang lain dulu, tanya gimana enaknya.
Eh, sampe ke sekolah, baru ada Wahyu dan Yandri. Raymond masih rapat dan dia bilang sih kalau dia rapat di Grand Indonesia. Apa mendingan ketemu di GI aja? Saya jadi bingung juga, secara Raymond kan penggagas event ini, masa jadi dia yang repot?
Sayangnya, saya emang jahat :(
Saya suruh Raymond ke Artha Gading karena pikiran saya sih, enggak apalah Raymond ngalah dikit, biar Michael dan Fecund pasti mau dateng, plus Yovita juga enggak kemaleman pas pulang.
Terus, saya juga ajak Larry sebagai temen SD kami walau dia enggak kenal sama Raymond dan Wahyu. Biar rame dan enggak enak juga karena saya kepo banget soal dia dateng ke reuni atau enggak. Pikiran saya, kalau ternyata acara di Hanamasa enggak jadi, ya udah dateng aja ke reuni SD, lumayan kan kalau ada temen yang saya pasti kenal :p
Singkat cerita, akhirnya Larry pun terdampar ikutan acara di Hanamasa. Total, kami bertujuh di Hanamasa. Saya, Yovita, Yandri, Wahyu, Michael, Fecund dan Larry. Saya pajang fotonya disini ya..
Iya, sang penggagas akhirnya enggak dateng :(
Saat saya, Yandri, Yovita dan Wahyu naik taksi, Raymond telpon kalau dia baru selesai meeting. Butuh waktu sekitar satu setengah jam untuk sampai ke Artha Gading, katanya. Berhubung kami pun kena macet, kita pikir enggak beda jauhlah waktu kedatangan kami dengan dia.
Sampai akhirnya kami 'diusir' dari Hanamasa sekitar jam setengah sembilan, belum ada kabar dari dia. Ternyata, pas kita udah jalan pulang, Yovita yang cek FB kasih tahu kalau Raymond tinggalin komen di FB. Dia kecopetan dan jadi kesel mampus sehingga batal ikut. Hiks.
Ternyata juga, dia udah tweet ke saya pas jam 5 sore, tapi handphone saya habis battery dan saya hanya mengandalkan hape saya yang 'standard' karena saya pikir yang lain bisa kontak saya via SMS atau telpon. Jadi merasa bersalah sama Bapak koordinator :(
Anyway, saya sangat menikmati acara kemarin. Walau harus berbagi tempat di meja yang menurut saya cukup sempit (atau mungkin saya yang, uh, lupakan) saya senang karena akhirnya bertemu lagi dengan teman-teman lama.
Apalagi sama Michael dan Wahyu yang udah lama enggak ketemu. Yah, terakhir ketemu sama Fecund, Yovita dan Yandri aja, akhir tahun yang lalu. Ketemu sama Larry, terakhir kapan ya? Mendadak lupa kapan, tapi sepertinya udah cukup lama XD
Pulang dari Hanamasa, mampir ke Gramedia! Asal kalian tahu aja, yang diomongin selama makan pun menurut gue cukup 'berat' untuk pembicaraan saat reuni. Yah, selain komentar soal daging yang kurang mateng atau 'Ini kayaknya tulang, deh..'
Seneng bisa ngumpul dan ngobrol sama mereka. Denger cerita mereka, hasil wawancara si kepo Michael.
Waktu SMP, saya sering berpikir, akan seperti apa ya, kalau bertemu dengan mereka 10 tahun mendatang? Well, ini belum sampai 10 tahun sih, baru sekitar 7 tahun. Saya senang menemukan teman-teman saya sudah berubah. Berubah menjadi lebih baik, tentunya.
Denger juga gimana mereka mengejar mimpi. Apa aja yang udah mereka kerjakan. Kok rasanya, saya belum bikin apa-apa, ya? Hehehe..
Well, again,seneng banget bisa ketemu sama temen-temen yang menyenangkan ini. Semoga mereka enggak bosen atau kapok ketemu sama saya lagi.
Cheers!
:D
2 Comments
[…] adalah saya sempat berfoto bersama dengan dia, belum lama ini. Sekitar Agustus tahun lalu, saat reuni yang mendadak. Untung saja dia mau ikut […]
ReplyDelete[…] pernah menceritakan pengalaman saya reuni dengan teman SMP di blog pribadi saya. Buat saya, reuni itu menyenangkan karena kita bisa melihat juga seberapa jauh kita berubah. […]
ReplyDelete