Antara Zelie, Buku dan Review

Maafkan kalau judulnya rada maksa. Ceritanya sih mau bikin judul yang lain dari yang lain aja, gitu XD

Semua berawal dari posting Neng Aul di blognya, tentang Bagaimana Aul Menulis Review?

Eh, terus, saya membaca kedua kakak ini ikutan berbagi cerita: How Dinoy Write a Book Review ._. [Kak Dinoy] dan  Bagaimana Ziyy Menulis Review? [Ziyy]

Jadilah, saya pun tergoda untuk berbagi cerita juga.

Saya akan bercerita sedikit tentang awal mula saya menulis review buku. Saya sempat menyinggungnya sedikit di salah satu post saya yang berisi ucapan selamat ulang tahun untuk Bebi.

Jadi, semua bermula dari saat saya mendapatkan informasi tentang reading challenge yang diadakan oleh Kak Yuska, 2013 Indonesian Reading Romance Challenge.

Saya jadi tertarik untuk ikutan berbagai reading challenge. Terdampar ke Serapium, forum buku di Kaskus. Ikutan di klub GRI. Mendaftar di Blogger Buku Indonesia. Rasanya seperti menemukan harta karun dalam diri sendiri yang terpendam entah sejak berapa lama :D

Anyway, belakangan ini saya merasa semakin beruntung memiliki guru-guru Bahasa Indonesia yang luar biasa sewaktu SD dan SMP. Mereka membuat saya -setidaknya- tahu cara menulis review dengan baik dan benar (walau tetap saja belum pernah menang lomba review XD) Dan dari hasil sharing dengan teman-teman lain, saya yakin saya mendapat bekal yang cukup dari guru-guru saya. Saya saja yang kurang memaksimalkannya. Maklumlah, anak muda :p

Now, let me share how I write my review.

Hal pertama yang saya lakukan adalah memilih buku yang saya anggap menarik. Saat ini saya terdaftar sebagai peserta dari beberapa reading challenge tahunan dan kadang ikutan event baca bareng. Berhubung saya adalah wanita karir yang aktif (dilarang protes!), saya merasa perlu mengatur daftar bacaan saya sedemikian rupa. Terkadang saya patuh dengan list yang sudah saya buat sendiri, tapi paling sering sih saya menyesuaikan dengan mood dan waktu saja.

Buku yang menarik itu sangat menentukan dalam penulisan review, karena kalau bukunya tidak menarik, diselesaikan saja susah payah, apalagi mau ditulis reviewnya :(

Selanjutnya, saya akan membaca sampai tuntas. Nah, di kali pertama saya membaca buku, saya akan membaca 'tanpa berpikir'. Saya 'telan bulat-bulat' cerita yang disampaikan, berusaha untuk tidak memberikan penilaian terlebih dahulu. Pokoknya, saya tahu apa cerita yang disampaikan. Dan, sampai dengan saat ini, saya belum pernah menulis review untuk buku yang tidak tuntas saya baca.

Jika membaca buku pinjaman, sedikit ribet. Saya akan menggunakan page marker untuk memberi tanda di adegan atau quote yang menarik perhatian saya. Kalau tidak menemukan page marker, saya akan mencatat halaman  buku.

Paling heboh kalau saya harus mengembalikan buku segera. Maka saya akan mencatat quote, beserta dengan halamannya. Entah di Notes, kertas, hape, apa saja yang paling pertama saya temukan.

Kalau punya sendiri atau waktu pinjamnya masih lama, saya tinggal bolak-balik ke halaman tersebut. Maklum, saya tipe yang mau penulisan quote adalah persis sama dengan buku. Termasuk tanda bacanya, harus persis sama.

Kemudian, barulah saya menulis kesan terhadap buku yang dibaca. Hal yang menjadi perhatian saya di tahap ini biasanya cover, cara penulis bercerita, alur cerita, kekuatan karakter tiap tokoh dan ide cerita. Saya juga mulai menuliskan apa yang menurut saya tersampaikan ataupun tidak oleh buku tersebut.

Beberapa hal yang saya usahakan untuk selalu ada di review saya adalah:


  1. Identitas buku

  2. Sinopsis

  3. Komentar terhadap isi buku

  4. Kalimat favorit

  5. Tokoh favorit

  6. Bagian/adegan favorit

  7. Pelajaran yang didapat dari buku tersebut

  8. Usia ideal untuk pembaca buku tersebut

  9. Rate **



Penulisannya sering tidak berurutan, kecuali no. 1 dan no. 9. Tergantung dengan suasana hati, sedang ingin menulis seperti apa. Skala rating dari saya bisa dilihat di sidebar blog ini.

Kalau dulu saya senang membuat draft, sekarang saya memilih langsung menulisnya di blog. Biasanya, proses penulisan di blog memakan waktu yang lebih lama daripada baca buku.

Why? Distracted with social media XD

Berhubung saya adalah 'pemain baru' di komunitas baca buku, postingan review saya masih sangat sedikit. Ada beberapa juga yang masih terdampar di blog personal saya zpetronella, karena saya mendaftar untuk IRRC dengan blog personal tersebut.

Walau sudah ikutan berbagai reading challenge dan berusaha agar memenuhi target (yang harus saya akui sekarang -->targetnya ketinggian), saya masih terus belajar untuk memperbaiki cara review saya. Termasuk, berusaha agar lebih konsisten dalam menuliskan review.

Pengen juga sih, bisa membaca cepat terus membuat review yang cepat juga. Suka iri dengan teman lain yang bisa produktif dalam menulis review.

Pada akhirnya, saya masih menikmati buku dengan cara saya, menuliskan review dengan gaya saya, bersama dengan 'teman' yang saya pilih.

Teman -> musik, green tea atau hot chocolate, bantal dan selimut (karena saya senang membaca sebelum tidur), dan pastinya juga teman-teman pecinta buku lainnya (Serapium dan BBI).

Berkumpul bersama komunitas buku itu semakin membuat cintamu terhadap buku bergelora (baca: semangat menambah timbunan meningkat) Godaannya terlalu kuat, euy! XD

Seperti yang saya sudah sebutkan, saya memang masih baru dalam dunia perbukuan, apalagi untuk blogger buku.

Meski demikian, saya selalu merasa bahwa akan sangat menyenangkan kalau ada yang jadi jatuh cinta pada buku karena tulisan saya. Kalau pun tidak, enggak masalah juga sih. Yang paling penting sih, jatuh cinta sama sang penulis review-nya aja #teteup

Now, apakah mau berbagi cerita juga tentang cara kamu dalam menulis resensi buku? Atau, punya pengalaman menarik lainnya untuk diceritakan? Just let me know ;)

Lots of Love, ♥ ZP ♥

*updated on 5 Dec. 2014

Post a Comment

4 Comments

  1. wah, aku kagum sama mereka yg bikin draft dan tulis di kertas dulu untuk bikin review, bagus sih tetap melatih tulisan tangan, kalau aku malas dan langsung di blog, makanya maklum yah kalau banyak typo :D

    ReplyDelete
  2. huehhe.. biar pun bikin draft dulu, kayaknya masih ada typo deh, cuma jarang banget cek lagi :p
    sebenarnya itu sih gaya masing2 aja ya, yang nyamannya aja gimana :D

    ReplyDelete
  3. Paragraf kedua terakhirnya itu mantaps, terutama kalimat penutupnya, hahaha :))

    http://books-parade4indah.blogspot.com

    ReplyDelete