Menanti Pelangi Sehabis Hujan



Seperti yang saya sudah sampaikan sebelumnya, saya memulai tahun ini nyaris tanpa persiapan atau bahkan impian.

Semakin dipikirkan, saya semakin tersadar bahwa saya sudah terjebak di dalam sebuah zona nyaman. Saya mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran, terutama dari tahun yang lalu. Saya merasa bahwa saya berhak untuk beristirahat sejenak.

Sebagai seorang pencinta buku, saya sedikit terobsesi dengan kalimat penutup yang sering digunakan oleh penulis dongeng, "the-happy-ever-after" things.

Saya berharap hidup ini bisa seperti drama dimana setelah semua masalah, cobaan, pergolakan, akan ada sebuah penyelesaian yang menenangkan dan membahagiakan bagi sang tokoh utama (dalam hal ini, saya) Atau mungkin seperti sebuah filosofi, pelangi sehabis hujan. Apa yang saya lupakan adalah pelangi datang sehabis hujan, tapi bukan berarti hujan tidak akan datang lagi.

Saya kemudian disadarkan oleh pengajaran yang disampaikan oleh gembala sidang saya. Tidak ada jaminan bahwa hidup itu akan bebas dari masalah. Tapi, yang membedakan kita adalah bagaimana kita berhadapan dengan masalah.

Apakah kita akan pasrah, membiarkan masalah itu mengambil kebahagiaan kita? Apakah kita akan diam, menanti datangnya keajaiban turun dari langit?

Saat masalah datang, hal yang bisa kita lakukan adalah tetap berusaha dan berdoa terus-menerus.
Tidak ada jaminan bahwa masalah kita akan cepat selesai atau kita terhindar dari masalah.

Tapi, saat kita menyerahkan diri dan berharap sepenuhnya kepada Tuhan, tidak ada masalah yang terlalu sulit untuk kita selesaikan. Jangan biarkan masalah membuatmu menjauh dari Tuhan.

Bergantung kepada kekuatanmu sendiri akan membuatmu cepat lelah dan putus asa. Berharaplah kepada Tuhan yang adalah sumber kekuatan dan penghiburan.

Nantikanlah pelangi dengan penuh pengharapan dan tak perlu khawatir saat hujan datang.

He's always be with you.

Cheers!

:D

Post a Comment

0 Comments